Secara
garis besar majas dapat dibedakan menjadi empat kelompok, jenis macam-macam majas dan contoh majas terlengkap mempunyai banyak turunan dan kategori dalam majas itu sangat banyak dibawah
ini akan dibahas secara jelas.
Majas terdiri atas:
1.
Majas
Perbandingan;
2.
Majas
Pertentangan;
3.
Majas
Sindiran;
4.
Majas
Penegasan.
Ke
empat macam-macam majas diatas masih dibagi dalam beberapa bagian majas, atau
biasa disebut turunan dari majas tersebut, dibawah ini detailnya.
A. Majas Perbandingan
1. Personifikasi
2. Metafora
3. Eufimisme
4. Sinekdoke
5. Alegori
6. Hiperbola
7. Simbolik
8. Litotes
9. Alusio
10.Asosiasi
11.Derifrasi
12.Metonomia
13.Antonomasia
14.Tropen
15.Parabel
16.Alusio
B. Majas Pertentangan
1. Antitesis
2. Paradoks
3. Okupsi
4. Kontradiksi
5. Anakronisme
6. Internimis
C. Majas Penegasan
1. Pleonasme
2. Repetisi
3. Pararelisme
4. Tautologi
5. Simentri
6. Enumerasia
7. Klimaks
8. Anti klimaks
9. Retorik
10.Koreksio
11.Asidenton
12.Paksidenton
13.Eksklamasio
14.Preterito
15.Interupsi
16.Inversi
17.Elipsis
D. Majas Sindiran
1. Ironi
2. Sinisme
3. Sarkasme
MACAM-MACAM MAJAS BESERTA DEFINISI DAN CONTOHNYA
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah
perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap
sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama,
seperti, dan laksana.
Contoh :
·
Semangatnya
keras bagaikan baja.
·
Mukanya
pucat bagai mayat.
·
Wajahnya
kuning bersinar bagai bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan
ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata
atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan
yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam
kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.
Contoh:
·
Engkau
belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
·
Raja
siang keluar dari ufuk timur
·
Jonathan
adalah bintang kelas dunia.
·
Harta
karunku (sangat berharga)
·
Dia
dianggap anak emas majikannya.
·
Perpustakaan
adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang
membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti
manusia.
Contoh:
·
Badai
mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
·
Ombak
berkejar-kejaran ke tepi pantai.
·
Peluit
wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara
lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan
satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri
sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang
penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai
yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti
ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan
sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau
tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
·
Ia
terkenal sebagai buaya darat.
·
Rumah
itu hangus dilalap si jago merah.
·
Bunglon,
lambang orang yang tak berpendirian
·
Melati,
lambang kesucian
·
Teratai,
lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan
ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda
tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang
menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
·
Di
kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
·
Setiap
pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
·
Ayah
pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan
bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas
sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan
sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan
batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan
keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis
Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam
nanti.
8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit
yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
" umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya,
bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata
berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh
pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan
dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan
dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan
pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan
festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di
mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan
antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota
Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar
pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa
pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam
atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu
dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau
menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan
air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang
bodoh seperti saya
ini?
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias
yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan
kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera
turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan
pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata
sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang
kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita,
marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang
biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan
mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud
menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku
hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup
rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan
beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja,
hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur,
bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan
beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga
hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung
semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat
tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran,
atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup
dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu
bangga-banggakan ?
d. Majas Pertentangan
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias
yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal
yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari
pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak
dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan
sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan,
tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat
tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling
kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi
kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja
tidak becus!